Inilah Langkah-langkah Mencintai Rasulullah Muhammad Saw. Bulan Rabi’ul Awal adalah saksi bisu akan kehadiran seorang hamba terpilih. Seorang lelaki pilihan dari bangsa Arab yang akan terus dikenang sebagai tokoh paling berpengaruh di dunia. Sejak kelahirannya, telah tampak tanda-tanda kebesaran yang mengiringinya. Ia menjadi sosok santun dan berkarakter, terpuji di tengah kaumnya dengan gelar Al Amin atau terpercaya, bahkan sebelum Allah mengutusnya menjadi Nabi. Dialah Nabi Muhammad Saw.
Kehadiran Rasulullah Muhammad Saw menjadi anugerah dan berkah terbesar bagi umat manusia. Kehadiran beliau membawa manusia dari zaman kegelapan menuju zaman kejayaan yang gilang gemilang. Di Yaumul Qiyamah nanti, syafaat beliau menjadi satusatunya penolong bagi umat Islam. Maka, sangatlah wajar dan pantas jika cinta suci kita persembahkan untuk beliau. Cinta yang menjadi syarat untuk mendapatkan pengakuan beliau Saw.
Cinta Rasul Menjadi Syarat Keimanan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) cinta artinya adalah rasa suka, rindu, sayang dan terpikat. Rasa cinta adalah bagian hidup manusia yang tidak dapat terpisahkan. Kecintaan adalah alasan mengapa seorang ibu rela menahan letih 9 bulan lebih mengandung janin yang ada diperutnya. Rasa suka cinta adalah alasan mengapa seorang ayah rela membanting tulang, mencari nafkah untuk keluarganya. Rasa katresnan ini adalah alasan mengapa Nabi mencurahkan segenap apa yang ada pada dirinya demi umatnya dan karena cinta inilah mengapa kita menempatkan semua hal seakan tiada berarti dibanding Allah dan Nabi Muhammad Saw.
Baca juga: 4 Cara Menumbuhkan Kecintaan Kepada Nabi Muhammad Saw
Salah satu syarat sempurnanya iman seseorang adalah ia mencintai Allah dan Rasulullah Saw dibandingkan mencintai hal lainnya. Sebagaimana Rasulullah Saw bersabda:
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلَاوَةَ الْإِيمَانِ مَنْ كَانَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا وَمَنْ أَحَبَّ عَبْدًا لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَمَنْ يَكْرَهُ أَنْ يَعُودَ فِي الْكُفْرِ بَعْدَ إِذْ أَنْقَذَهُ اللَّهُ مِنْهُ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُلْقَى فِي النَّارِ
Dari Anas bin Malik dari Nabi shallallahu alaihi wasallam, beliau bersabda: “Tiga (perkara) yang apabila ada pada diri seseorang, ia akan mendapatkan manisnya iman: Allah dan Rasul-Nya lebih dicintainya dari selain keduanya. Dan siapa yang bila mencintai seseorang, dia tidak mencintai orang itu kecuali karena Allah azza wajalla. Dan siapa yang benci kembali kepada kekufuran seperti dia benci bila dilempar ke neraka”. (HR. Bukhari)
Inilah hakikat Cinta sejati, yang berdasar pada prinsip agama. Ia menjadi dasar hubungan terbesar yang paling agung dan paling dekat dengan kesempurnaan. Tanpa cinta yang utuh kepada Rasulullah, maka kenikmatan beribadah tentu hanya menjadi fatamorgana. Ketika tada ada cinta yang utuh kepada Rasulullah, kehidupan yang indah hanya menjadi angan-angan yang tak bertuan. Mustahil, tanpa ada cinta yang utuh kepada Rasulullah, cinta Allah hanya menjadi mimpi dan diakhirat kita hanya bisa meratap, mengapa kita tidak mempersembahkan cinta utuh dan indah kepada Rasulullah di dunia ini.

Inilah Langkah-langkah Mencintai Rasulullah Muhammad Saw
Langkah Mencintai Rasulullah Saw
Rasa cinta dan suka tidak terwujud secara tiba-tiba. Munculnya kecintaan di hati memerlukan proses. Berikut ini adalah beberapa langkah untuk mewujudkan cinta sejati kepada Rasulullah Saw antara lain adalah:
1. Meyakini tuntunan beliau adalah tuntunan yang terbaik setelah Al Qur’an. Tidak ada tuntunan yang kebaikannya melebihi petunjuk Rasulullah Saw. Tak cukup hanya meyakini, tuntunan dan ajaran beliau kita jadikan way of life dalam kehidupan. Allah Swt telah menegaskan dalam QS. An Najm: 3-4, “Dan tidaklah Muhammad itu berkata atas dasar hawa nafsu. Sungguh perkataannya merupakan representasi wahyu yang beliau terima”
Baca juga: Inilah Tujuan Mulia Pernikahan Rasulullah Saw
2. Mencintai tuntunan beliau melebihi dari tuntunan manusia lainnya, termasuk tuntunan orang tua. Akan tetapi tidak berarti kemudian kita melawan orang tua. Dalam hadits Bukhari dan Muslim, Rasulullah Saw mensyaratkan bahwa cinta yang utuh kepada Rasulullah hanya dapat terwujud jika kita mencintai tuntunannya melebihi tuntunan manusia lainnya.
3. Berusaha semampu kita untuk mengikuti sunnah beliau atau ittiba’us Sunnah. Sebab Ittiba’us Sunnah merupakan jalan kebahagiaan di dunia dan keselamatan di akhirat. Tidak ada hal terbaik di dunia ini selain mengikuti segala sesuatu yang telah diajarkan oleh Rasulullah Saw.
4. Memohon keistiqamahan kepada Allah agar selalu hidup dibawah naungan sunnah Rasulullah Saw. Serta meminta agar diwafatkan oleh Allah di jalan cinta Rasulullah Saw. Salah satu makna ayat Allah “ihdinash-shiraathal mustaqim” adalah permohonan konsistensi dalam mengikuti ajaran Rasulullah Saw.
Nah, demikian beberapa langkah yang bisa kita lakukan untuk menumbuhkan dan menyemai rasa cinta kepada Rasulullah Saw. Tidak hanya itu, dengan sesering mungkin membaca kitab-kitab sirah dan kisah-kisah kenabian Rasulullah Muhammad Saw juga akan sangat dianjurkan agar tumbuh kecintaan kepada Rasulullah Saw. Semoga Allah Swt menganugerahkan rasa cinta sejati kepada Rasulullah Muhaammad Saw di hati kita hingga akhir hayat. Aamiin