...
Home Muslimah Inilah Contoh Sikap Durhaka Kepada Orang tua

Inilah Contoh Sikap Durhaka Kepada Orang tua

by Umi Aga
Inilah Contoh Sikap Durhaka Kepada Orang tua

Inilah Contoh Sikap Durhaka Kepada Orang tua. Durhaka kepada kedua orang tua merupakan perbuatan tercela. Bahkan termasuk salah satu dosa besar yang paling dimurkai Allah dan Rasul-Nya. Telah banyak riwayat yang menjelaskan bahwa Allah SWT melaknat siapapun yang menyakiti hati orang tuanya. Sikap durhaka kepada orangtua disebut juga uququl walidain memiliki arti melanggar kewajiban terhadap orang tua.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata durhaka adalah ingkar terhadap perintah (Tuhan, orang tua, dan sebagainya). Durhaka kepada kedua orang tua artinya ialah tidak menaatinya, memutuskan hubungan dengan keduanya, dan tidak berbuat baik kepada keduanya (Lisanul ‘Arab, karya Ibnul- Manzhur).

Ibu adalah seseorang yang pertama harus kita hormati dan muliakan setelah Allah dan Rasulnya. Oleh sebab itu, anak tidak boleh menaruh rasa benci dan dendam kepada ibunya. Ibu paling berhak untuk ditaati, dicintai, disayangi dan dihormati serta diperlakukan secara baik oleh anak-anaknya.

Jangan Durhakai Terutama Ibumu

Aisyah pernah bertanya kepada Rasulullah Saw. “Siapakah orang yang paling berhak diperlakukan dengan baik oleh seorang wanita. Beliau menjawab, ‘Suaminya. Aku bertanya, ‘Dan siapakah orang yang paling berhak diberi kebaikan oleh seorang laki- laki, Beliau menjawab, Ibunya.” (Hadist Shahih Riwayat Imam al-Haitsami)

Seorang ibu memiliki hati yang lembut dan sangat sayang kepada putra-putrinya. Sungguh hati mereka akan menangis saat ada yang berbuat kasar kepada anak-anak yang dilahirkannya meskipun yang memarahi itu suaminya sendiri. Seringkali ibu membela dan melindungi anak-anaknya agar tidak mendapatkan marah dari siapapun.

Akan tetapi sang anak tidak menyadari hal ini. Sikap lembut dan toleran ibundanya disikapi dengan keras kepala, dan berani melawan ibundanya. Pahadal durhaka kepada kedua termasuk dosa besar yang berhukum haram menurut ketetapan Allah sebagaimana dalam sabda Nabi, “Sesungguhnya Allah mengharamkan atas kamu (dari perbuatan) durhaka kepada ibu, mengubur anak perempuan hidup-hidup, menahan apa yang menjadi kewajibanmu untuk diberikan dan menuntut apa yang bukan menjadi hakmu. Allah juga membenci tiga hal bagi kamu; desas-desus, banyak bertanya, dan menyia-nyiakan harta.”

Baca juga: 9 Cara Berbakti Kepada Orang Tua Setelah Meninggal Dunia

Jangan sampai seorang anak membuat hati orang tua berduka, terutama ibu. Karena betapa pedihnya hati orang tua saat anak membantah atau bersikap kasar kepadanya. Jika kelak anakmu membantahmu, maka kita akan merasakan betapa sakitnya saat anak-anak kita membantah atau bahkan bersikap kasar kepada kita. Maka sebelum hal itu terjadi, kita harus berusaha memperbaiki diri menjadi anak yang saleh. Pada akhirnya, kelak kita akan memiliki anak saleh, yang selalu memuliakan dan menghormati kita dengan seizin Allah.

Contoh Kedurhakaan kepada Orang Tua

Boleh jadi awal kedurhakaan mungkin berasal dari perbuatan yang dianggap biasa dan sepele. Tetapi kemudian berkembang menjadi perkara besar, yang diancam dengan Neraka. Adapun bentuk-bentuk durhaka kepada orang tua antara lain:

1. Berlaku atau berkata buruk yang dapat menyebabkan mereka sedih atau sengsara. Misalnya menghardik, mencaci, atau membentak orangtua. Ada sebuah hadis dari Abdullah bin Amru bahwa Rasulullah bersabda, “Termasuk dosa besar adalah cacian seseorang kepada kedua orangtuanya.” Ada yang berkata, Apakah ada seseorang mencaci maki kedua orang- tuanya? Beliau menjawab, “Ya, dia mencaci maki bapak-ibu orang lain lantas orang itu membalas mencaci maki bapak dan ibunya.” (HR. Bukhari)

2. Suka membantah perintah orang tua. Termasuk bermuka cemberut, suka sebal kepada orang tua, mengeluarkan kata “ah” atau “malas” atau “tidak mau”. Atau bahkan lebih parah dari itu, menghina, menantang, mencaci maki keduanya dengan sebutan bodoh, tolol, dungu dan semisalnya.

3. Suka memerintah orang tua. Bahkan tidak mau membantu pekerjaan keduanya. Bahkan dia dengan mudah menyuruh orang tua untuk mencuci, mengepel, menyapu, atau menyuruh orang tua mengurusi cucunya sebagai pekerjaan, bukan sebagai bentuk minta tolong yang hanya dilakukan sesekali saja. Perbuatan semacam ini sudah layaknya seperti menjadikan orang tua sebagai pembantu di rumah anaknya.

4. Mencela masakan yang disajikan dan meremehkan. Padahal Rasulullah Saw tidak pernah mencela makanan yang disajikan kepadanya. Perbuatan tersebut merupakan perbuatan tidak sopan yang akan membuat sang ibu bersedih hati.

5. Tidak menjaga kehormatan orang tua. Antara lain Mencela, menyebut keburukan, dan membuka aib orang tua di hadapan khalayak.

6. Tidak meminta izin kedua orang tua. Diantaranya saat akan keluar rumah, menikah, menalak, bersekolah, merantau, belajar keluar negeri dan sebagainya. Bahkan tidak meminta izin saat akan mempergunakan harta orang tua dan senang mengambil atau menggelapkannya dan tidak meminta restu saat mau menikah.

7. Melakukan kemungkaran di hadapan orang tua. Baik ketika di dalam rumah maupun saat di luar rumah yang mencoreng nama baik mereka.

8. Menjatuhkan orang tua ke dalam kesulitan. Misalnya berhutang kepada orang lain tanpa sepengetahuan mereka, atau melakukan kemaksiatan, pelanggaran hukum, atau membuat orang tua terjebak dalam kesulitan, mengajukan berbagai tuntutan yang sulit dipenuhi orang tua, minta dibelikan kendaraan atau barang-barang mewah lainnya padahal orang tua tidak mampu.

Baca juga: 8 Cara Berbakti Saat Orang Tua Masih Hidup

9. Menganiaya orang tua dan melakukan kekerasan. Contohnya melakukan pemukulan atau bahkan lebih jauh dari itu, yaitu membunuh mereka.

10. Menyia-nyiakan orang tua dan mengacuhkannya. Anak tidak mau mengurusi pada saat mereka sudah tua, atau memasukkan mereka ke panti asuhan padahal orang tua tidak ridha.

11. Bersikap bakhil kepada orang tua. Seperti tidak mau menafkahi kedua orang tua dan membiarkan mereka dalam kesulitan ekonomi yang menimpa mereka.

12. Menyebut dan menghitung kebaikkan diri. Selalu menyebut dan menghitung-hitung kebaikan, jasa dan bantuan yang diberikan kepada orang tuanya.

13. Malu menyebut dan mengakui orang tua. Malu memperkenalkan orang tua, malu menisbatkan nasab kepada orang tuanya, atau bahkan lebih parah lagi, tidak mau mengakui keduanya sebagai orang tua.

14. Mengharapkan musibah atau kematian kedua orang tuanya. Dikarenakan malu, marah, atau sifat culas si anak untuk segera menguasai harta warisan orangtuanya.

15. Tidak mengutamakan kepentingan orang tua. Lebih senang menuruti dan mendahulukan kepentingan dan kemauan istri dan anak-anaknya dibanding orang tuanya. Padahal kemauan kedua orang tua harus didahulukan setelah Allah dan Rasul-Nya.

Demikianlah beberapa bentuk kedurhakaan kepada kedua orang tua. Sungguh kedurhakaan kepada orang tua adalah sikap yang sangat tercela dan berdosa besar. Teriring doa “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami, istri-istri kami, dan keturunan-keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” Semoga kita dijauhkan dari sikap durhaka kepada kedua orang tua dan menjadi anak yang sholih. Aamiiin. (Disarikan dari Buku Golden Ways Anak Sholeh, dengan tambahan sekadarnya)

0 comment

You may also like

Leave a Comment