...
Home Muslimah Ikhlas Kunci Kebahagiaan Hidup

Ikhlas Kunci Kebahagiaan Hidup

by Umi Aga
Ikhlas kunci kebahagiaan hidup

Ikhlas, satu kata yang mudah diucapkan tapi sulit dilaksanakan dalam kehidupan. Memurnikan niat, sikap, dan perbuatan hanya karena Allah semata, bukan karena yang lain. Amalan hati ini semata-mata mengharapkan imbalan dan pujian dari Allah Swt.

Perumpamaan ikhlas seperti akar pohon. Tidak terlihat, tapi terus bekerja mengangkut makanan dari tanah, menumbuhkan batang, cabang, ranting, daun, bunga dan menghasilkan buah.Diumpakan pula seperti gula pasir dalam segelas kopi. Memberikan rasa manis pada segelas kopi, tanpa disebut sebagai kopi gula.

Tiga tanda keikhlasan.

1. Menganggap celaan dan pujian adalah sama. Rasa ikhlas yang sebenar-benarnya adalah ketika mampu menerima celaan dan pujian. Tidak hancur ketika dicela dan tidak tinggi hati ketika dipuji. Niat, sikap, dan perbuatannya tidak akan terpengaruh karena puja maupun cela. Baginya, seluruh amal perbuatan semata-mata karena dan untuk Allah.

2. Melupakan amal kebaikannya. Amal baik layaknya bernafas. Keluar msuknya udara dalam paru-paru tiada pernah dihitungnya. Ibarat bekerja dan menyenangkan orang lain, namun tiada pernah mengingatnya dan melupakannya. Itu lah tanda seseorang telah berbuat ikhlas. Ia tidak pernah ingat-ingat kebaikan yang telah dilakukannya.

Baca Juga : Keistimewaan dan Amalan Bulan Sya’ban

3. Amal ibadahnya hanya untuk meraih pahala. Amal perbuatan orang ikhlas, semata-mata hanya untuk mengharapkan kebaikan dan balasan di akhirat. Tidak memperdulikan blasan apa yang di dapat di dunia

Kategori Ikhlas

1. Keikhlasan para hamba Allah. Keikhlasannya hanya terbatas pada keselamatan amal ibadah dari penyakit riya dan hawa nafsu. Amal ibadah emata karena Allah, mengharapkan pahala dan terhindar dari siksa neraka. Keikhlasan kategori ini adalah keikhlasan para Abidin

Kategori ikhlas seorang ahli ibadah

Kategori ikhlas seorang ahli ibadah

2. Keikhlasan para pecinta Allah. Keikhlasan karena Allah, kemudian mengagungkan dan membesarkan-Nya karena memang Allah berhak atas hal itu. Mereka beribadah karena kecintaan pada sang Pencipta, bukan karena pahala dan siksa neraka. Keikhlasan kategori ini adalah keikhlasan para Muhibbin

3. Keikhlasan ahli makrifat. Keikhlasan karena kesadaran bahwa yang menggerakkan segala amal ibadah dan perbuatan adalah karena kekuatan dan kehendak Allah. Bukan karena kehendak dan kekuatannya sendiri. Keikhlasan kategori ini adalah keikhlasan para Makrifatullah.

Ciri-ciri keikhlasan

1. Takut akan popularitas. Amal ibadahnya bukan untuk mendapat pujian manusia. Tetapi bukan berarti kita harus mengasingkan diri. Jangan sampai karena nama kita ingin dipopulerkan dan bukan karena meminta jabatan. Apalagi karena ambisi kekuasaan.

2. Mengakui banyak kekurangan. Mengakui bahwasannya kita belum maksimal dalam melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Merasa cemas akan amal ibadah, akankah Allah Swt terima atau tolak. Dan tidak ujub takabur.

Baca Juga : Tips Membangun Keluarga Bahagia

3. Cenderung menyembunyikan amal. Semua amal ibadahnya tidak ingin orang lain ketahui, itulah tulus dan ikhlas. Ibarat rumah, mereka ebih senang menjadi pondasi. Tidak terlihat tapi fungsinya sangatlah penting bagi tegaknya bangunan.

4. Menerima di manapun penemptannya. Tak peduli di mana posisinya, amanah menjadi pemimpin maupun tugas sebagai bawahan, dia akan menerimanya. Tidak ada pertimbangan tinggi rendahnya posisi dan jabatan, dengan senang hati dan kemampuan terbaiknya ia jalanakan.

Berbuat ikhlas dimanapun dan kapanpun berada

Berbuat ikhlas dimanapun dan kapanpun berada

5. Mengutamakan keridhaan Allah. Keridhaan manusia tidak lagi menjadi tujuan dan pertimbangan amalnya. Tetap menjalankan amal ibadah asalkan Allah ridha, meskipun manusia membencinya.

6. Sabar terhadap panjangnya ujian. Ujian dan kesabaran ibarat dua mata koin yang tak terpisahkan. Ketegaran dalm menempuh ujian dengan kesabaran akan menumbuhkan keikhlasan. Tetap bersabar meskipun ujian yang menimpanya belum menampakkan kejelasan kapan berakhir.

7. Gembira akan kelebihan orang lain. Hal paling sulit adalah senang menerima kelebihan orang lain yang tidak kita miliki. Memberi kesempatan dan mempersilakan orang yang lebih baik dari kita untuk tampil tanpa ada rasa iri dan dendam.

Cara merawat keikhlasan

1. Menyembunyikan Amal Kebaikan. Tidak menampakkan amal dapat mendorong perbuatan ikhlas. Amal ibadah yang tersembunyi hasilnya lebih ikhlas. Tidak ada yang mendorongnya untuk melakukan kebaikan kecuali karena Allah SWT semata.

Baca Juga: Ciri-ciri Keluarga Sakinah

2. Memandang Rendah Amal. Maksudnya adalah kita menyadari sebagai orang yang penuh dosa dan berlumur keburukan sehingga menganggap amal ibadahnya belumlah seberapa.

3. Takut amalnya tertolak. Meskipun telah banyak melakukan amal kebaikan, namun memiliki rasa takut akan tertolaknya amal perbuatan itu.

4. Tidak Terpengaruh Perkataan Orang. Pujian dan celaan orang lain terhadap seseorang merupakan suatu hal yang biasa. Ketika mendapat pujian karena beramal shaleh, membuatnya semakin tawadhu. Sebaliknya, celaan karena perbuatan amalnya tidak membuat sakit hati, justru menjadi ujian.

Semoga Allah Swt senantiasa membrikan bimbingan kepada kita agar terus berbuat ikhlas dan dijauhkan dari sifat ujub, riya’ dan takabur. Sehingga kita berhak mendapatkan predikat orang-orang yang ikhlas (muhsinin). Serta mendapatkan anugerah keridhoan Allah Swt. Aamiin

0 comment

You may also like

Leave a Comment