7 Tips Ampuh dalam Mengendalikan Amarah. Amarah adalah emosi kuat yang bisa meluap dengan cepat dalam diri manusia. Banyak dari kita mungkin telah mengalami momen di mana amarah hampir menguasai kendali diri. Namun, dalam Islam, mengendalikan amarah merupakan sifat mulia yang sangat dianjurkan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Bukanlah orang yang kuat dalam bertanding di medan perang, tetapi yang kuat adalah orang yang dapat mengendalikan amarahnya.” (HR. Bukhari).
Amarah adalah reaksi emosional manusia terhadap situasi atau peristiwa yang dianggap mengancam atau merugikan. Meskipun amarah dalam beberapa kasus dapat memberikan motivasi untuk bertindak, namun jika tidak dikendalikan dengan baik, amarah dapat menyebabkan kerusakan baik bagi individu itu sendiri maupun lingkungan sekitarnya. Dalam Islam, amarah yang tidak terkendali dianggap sebagai perbuatan yang tidak diinginkan dan dianjurkan untuk segera diatasi.
Sebelum kita membahas tips dalam mengendalikan amarah, penting untuk mengingat keutamaan menahan amarah dalam pandangan Islam. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mengajarkan bahwa menahan amarah adalah tombak yang kuat dalam menghadapi godaan dan tantangan. Seseorang yang mampu mengendalikan amarahnya akan mendapatkan pahala besar dari Allah dan akan memperoleh berbagai manfaat baik dalam kehidupan dunia maupun akhirat.
Baca juga: 8 Tips Sukses Menghafal Al-Quran, Nomor 6 Jarang Dilakukan
Daftar Isi
Tips Mengendalikan Amarah
Dalam perjalanan hidup, tidak jarang kita dihadapkan pada situasi-situasi yang memicu amarah. Namun, dalam Islam, mengendalikan amarah dianggap sebagai bentuk kebijaksanaan dan keutamaan. Dalam artikel ini, akan dijelaskan tujuh tips jitu yang dapat membantu kita mengendalikan amarah dengan bijaksana. Dari berwudhu hingga memberikan maaf, setiap tip memiliki makna dan manfaatnya sendiri dalam mencapai kedamaian batin. Dengan mempraktikkan tips-tips ini, kita dapat melangkah menuju perubahan positif dalam menjaga emosi dan meraih harmoni dalam hidup.
1. Berwudhu
Berwudhu bukan hanya sekadar persiapan dalam melaksanakan ibadah, tetapi juga memiliki efek menenangkan terhadap jiwa dan emosi. Air wudhu memiliki kekuatan untuk meredakan amarah dan membantu mengembalikan keseimbangan batin. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya amarah itu datang dari setan dan setan itu diciptakan dari api, dan sesungguhnya api itu dipadamkan dengan air. Oleh karena itu, jika kalian marah, berwudhulah.” (HR. Abu Daud).
2. Membaca Taawwudz
Taawwudz adalah ungkapan perlindungan kepada Allah dari setan dan segala kejahatan yang bisa membawa dampak negatif pada emosi kita. Dengan membaca “A’udhu billahi min ash-shaytan ir-rajim” sebelum reaksi amarah muncul, kita memohon perlindungan Allah dari pengaruh buruk setan. Langkah sederhana ini dapat membantu mengendalikan diri dan mencegah amarah meluap.

7 Tips Ampuh dalam Mengendalikan Amarah
3. Mengingat Allah dengan Beristighfar
Beristighfar adalah tindakan memohon ampun kepada Allah atas segala dosa dan kesalahan yang telah kita lakukan. Saat amarah melanda, beristighfar dapat membantu meredakan emosi dan mengalihkan perhatian kita dari sumber amarah tersebut. Dengan fokus pada tindakan yang baik, kita dapat meminimalisir potensi konflik dan meredakan amarah.
4. Mengendalikan Diri
Langkah yang lebih sulit namun penting dalam mengendalikan amarah adalah mengendalikan diri sendiri. Cobalah untuk mengambil jeda sejenak sebelum merespons situasi yang memicu amarah. Gunakan waktu tersebut untuk merenung dan memikirkan konsekuensi dari tindakan yang diambil saat emosi sedang memuncak. Dengan mengendalikan diri, kita dapat mengambil tindakan yang lebih bijaksana dan terukur.
5. Menjaga Lisan dengan Diam
Ketika marah, lidah bisa menjadi senjata yang mematikan. Banyak pertikaian dan keretakan hubungan disebabkan oleh ucapan yang keluar dalam keadaan marah tanpa dipikirkan terlebih dahulu. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menekankan pentingnya menjaga lisan dan menghindari kata-kata kasar atau menyakitkan saat marah. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam.”
Baca juga: Inilah Adab Menuntut Ilmu, Nomor 6 Sering Kita Tinggalkan
6. Merubah Posisi Ketika Marah
Perubahan posisi fisik dapat memiliki efek besar pada emosi kita. Jika amarah mulai merasuki pikiran, cobalah untuk mengubah posisi duduk atau berdiri. Pergi ke tempat yang tenang atau berjalan-jalan sejenak dapat membantu meredakan perasaan marah dan mengalihkan perhatian.
7. Bersabar dan Memberikan Maaf
Sabar adalah kunci penting dalam menghadapi situasi-situasi yang menimbulkan amarah. Ingatlah bahwa cobaan dan ujian datang dalam berbagai bentuk, termasuk ujian untuk mengendalikan emosi. Bersabar dalam menghadapi amarah akan membawa pahala dan keberkahan. Selain itu, kemampuan untuk memberikan maaf juga merupakan tanda kebesaran hati dan ketenangan batin.
Mengendalikan amarah bukanlah hal yang mudah, tetapi merupakan bagian penting dalam pengembangan diri dan spiritualitas. Dalam Islam, mengendalikan amarah adalah tanda kekuatan bukan kelemahan. Dengan menerapkan tips-tips di atas seperti berwudhu, membaca taawwudz, beristighfar, mengendalikan diri, menjaga lisan, merubah posisi, bersabar, dan memberikan maaf, kita dapat mengembangkan kemampuan mengendalikan emosi dan mencapai kedamaian batin. Dengan usaha dan niat yang tulus, kita dapat menghadapi amarah dengan bijaksana dan mengambil langkah-langkah menuju pribadi yang lebih baik dalam pandangan Allah.